No, I’m Not a Human adalah game penuh misteri dengan berbagai ending yang bisa dicapai berdasarkan keputusan pemain. Ceritanya menghadirkan unsur paranormal, paranoid, dan konflik moral yang kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas semua 10 ending, apa yang terjadi, dan maknanya dalam bahasa yang mudah dipahami.
1. Super Guest Taking Us Ending

Kalau kamu membiarkan pengunjung tinggi dan pucat (super guest) masuk, ending ini langsung terjadi. Ia memaksa masuk atau menunggu undangan, lalu begitu masuk ia membunuh protagonis dengan cepat (mis. mematahkan leher). Hasilnya rumah ditinggalkan, pemilik hilang, dan rumah jadi kosong sampai rusak. Maknanya: ada ancaman yang buas dan cepat, serta konsekuensi fatal karena memberi akses kepada yang salah.
2. Vigilante Rampage Ending

Di sini muncul vigilante bersenjata yang menginterogasi dan menuduh orang sebagai “visitor”. Jika situasi memanas dan kamu atau vigilante menarik pelatuk, terjadi baku tembak. Ending bisa menunjukkan vigilante mati setelah konflik, atau protagonis ikut brutal. Akhirnya protagonis bisa kehilangan kendali dan berjanji memburu mereka yang bersenjata. Tema: paranoia berubah jadi kekerasan balasan.
3. Cultists Ending

Jika kamu mengikuti ajakan kultus sampai akhir, karakter akan ikut ritual bunuh diri massal atau pengorbanan. Protagonis bisa memilih bergabung. Ending menampilkan upacara, api, dan peringatan bagi yang ikut. Intinya: pilihan untuk “menemukan kedamaian lewat kematian” lewat ritual bersama, bukan selamat hidup.
4. Fatal Child Ending

Ending ini muncul setelah subplot wanita malam yang kemudian melahirkan. Kalau kamu menemukan bayi dan kejadian surreal berkembang, akan muncul adegan bayi pale, tiga orang memegang bayi, dan kekacauan. Protagonis bereaksi keras, menembak, lalu berakhir dengan adegan gelap dan munculnya sosok seperti malaikat — tapi berujung pada pengorbanan atau pemujaan. Ini ending yang kuat unsur surealis dan tragis.
5. Entrance To Death Ending
Ini adalah ending “lubang → entitas penghakiman” yang sering dianggap “best” oleh sebagian pemain. Cara dapatnya: biarkan kucing Persia membuka lubang, turun ke terowongan, temui entitas melayang (Death). Entitas membawa protagonis ke padang rumput damai—di sana protagonis merasa tenang, melupakan trauma, dan “transcend” jadi semacam kedamaian abadi. Maknanya: kematian diterjemahkan sebagai pelepasan dan ketenangan.
6. Welcome To FEMA Ending

Jika kamu kooperatif dengan agen FEMA atau mengikuti tuntutan mereka, ending ini muncul. FEMA menguasai, merekrut protagonis, lalu menghancurkan sisa kemanusiaan: eksperimen, eksekusi, propaganda. Protagonis kehilangan identitas dan menjadi bagian mesin brutal. Tema: otoritas yang menjadi tirani, pilihan sisi moral berujung pada dehumanisasi.
7. Made It To The End Ending
Ending yang relatif “selamat” — kamu dan beberapa penyintas berhasil bertahan, atur strategi, dan keluar dari krisis. Meski ada kehancuran di luar, protagonis masih hidup dan mungkin pergi mencari kehidupan baru. Namun ini bukan akhir mulus: masih ada rasa kehilangan dan trauma. Intinya: bertahan hidup tapi dengan konsekuensi emosional.
8. The Killer Ending

Paranoia mendorong protagonis jadi pembunuh. Dia menuduh dan mengeksekusi orang demi “aman”. Akhirnya kelompok penyintas mengikat atau mengusirnya. Ending ini menyorot bagaimana ketakutan bisa mengubah korbannya jadi ancaman terbesar bagi sesama manusia.
9. Made It To The End With Imposters Ending

Varian dari “Made It To The End” di mana beberapa orang yang kamu izinkan ternyata impostor/visitor. Kamu berhasil keluar, tapi dengan keraguan besar karena ada infiltrasi. Endingnya menunjukkan kemenangan yang diragukan: selamat, tapi dengan beban bahwa ancaman mungkin masih ada.
10. Mushroom Ending

Kamu mengikuti petunjuk pria tua, memakan jamur, lalu terbang ke “mushroom land” — ending yang konyol, sureal, dan lebih sebagai comic relief. Tidak menambah banyak ke lore utama, tapi memberikan variasi absurd.
Bonus: No, I’m Not a Human Ending
Ending judul: versi paling ambig—menggabungkan elemen paranormal, visi, dan pertanyaan besar tentang siapa kita. Bisa berisi penglihatan religius, pertanyaan identitas, atau penutup filosofis tentang kemanusiaan. Sering ditafsirkan berbeda-beda; game membiarkan pemain mengisi sendiri maknanya.
Game ini penuh dengan pilihan dan konsekuensi yang mendalam. Setiap ending memberi pengalaman berbeda dan seringkali meninggalkan pertanyaan besar tentang kemanusiaan, moralitas, dan eksistensi. Memahami semua ending membantu pemain lebih mengapresiasi cerita, simbolisme, dan misteri yang dibangun oleh No, I’m Not a Human.











