Roblox Wajibkan Pegawainya Untuk Kekantor Atau Dipecat

Roblox Wajibkan Pegawainya Untuk Kekantor Atau Dipecat

Ketika berita terkait dunia kerja terus berkembang, tidak heran jika banyak perusahaan harus menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi global yang terus berubah.

Salah satu perusahaan yang baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan adalah Roblox, platform game online terkenal yang menjadi rumah bagi para pengembang game indie dan pemain.

Mereka telah mengakhiri kebijakan bekerja dari rumah yang telah berjalan lama dan menginstruksikan karyawan jarak jauh untuk beralih ke tempat kerja fisik, atau menghadapi pemutusan hubungan kerja.

CEO Roblox, David Baszucki, mengumumkan keputusan ini dalam memo yang dikirim pada 17 Oktober, dan beritanya segera menjadi sorotan di seluruh dunia. Beberapa aspek penting dari kebijakan ini patut dipahami lebih dalam.

Roblox meminta karyawan jarak jauh untuk bergabung dengan jadwal tiga hari di kantor pusat perusahaan di San Mateo atau mereka akan dipecat.

Namun, perusahaan menawarkan paket pesangon bagi karyawan yang dipecat, dan setiap karyawan jarak jauh telah dihubungi dengan detail-detail khusus tentang bagaimana kebijakan baru ini akan memengaruhi posisi mereka.

Karyawan yang terkena dampak dari kebijakan ini memiliki waktu hingga 16 Januari 2024 untuk memutuskan apakah mereka akan tetap bekerja di perusahaan.

Mereka yang menolak untuk pindah akan diberi waktu tambahan tiga bulan untuk mencari pekerjaan baru. Besarnya paket pesangon akan bervariasi tergantung pada tingkat dan syarat layanan masing-masing karyawan, tetapi setiap paket akan mencakup enam bulan perawatan kesehatan bagi semua orang dalam rencana karyawan tersebut.

Tidak semua karyawan jarak jauh terkena dampak dari kebijakan ini. Menurut memo yang diumumkan, beberapa tim dan peran, seperti data dan pusat panggilan, harus tetap bekerja dari jarak jauh, sementara yang lain memiliki keterampilan khusus yang memungkinkan mereka untuk tetap bekerja dari jarak jauh.

Dalam memo tersebut, Baszucki menyatakan, “Kami tidak membuat keputusan ini dengan ringan, karena kami memahami bahwa keputusan untuk pindah adalah hal yang penting, baik bagi karyawan maupun keluarga mereka…pada akhirnya, Roblox adalah perusahaan inovasi dan kami perlu kembali bekerja secara langsung.

Kami juga khawatir tentang banyak kohort, seperti lulusan perguruan tinggi baru kami dan orang-orang yang masih awal dalam karir mereka, yang biasanya belajar melalui kontak sosial dan akan kehilangan bimbingan ini. Dan tentu saja, ini memerlukan kehadiran karyawan senior untuk memberikan bimbingan tersebut.”

Keputusan ini merupakan perubahan arah bagi perusahaan, yang memberi tahu karyawan pada Mei tahun lalu bahwa mereka dapat terus bekerja dari rumah.

Produk Roblox juga mencoba untuk mengintegrasikan ruang kerja nyata dan digital. Baru-baru ini, Roblox memperkenalkan pusat rekrutmen dalam game di mana calon karyawan dapat mengetahui lebih banyak tentang bekerja di Roblox dan bahkan diwawancarai untuk posisi tertentu.

Pada bulan September, sebuah laporan menyebutkan bahwa Ubisoft Montreal juga membatalkan kebijakan bekerja dari rumah, yang menyebabkan frustrasi dan kemarahan di kalangan pekerjanya.

Keputusan Roblox untuk mengakhiri kebijakan bekerja dari rumah mengingatkan kita bahwa perubahan dalam dunia kerja tetap dinamis dan memerlukan adaptasi.

Bagi karyawan yang terkena dampak, ini adalah saat yang menantang karena mereka harus memutuskan apakah mereka akan melanjutkan karier mereka dengan perusahaan atau mencari peluang baru.

Bagi perusahaan, ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan budaya perusahaan dan inovasi yang mungkin hilang dengan bekerja dari jarak jauh. Walaupun kebijakan ini kontroversial, satu hal yang pasti adalah perubahan semacam ini akan terus menjadi topik perbincangan di dunia kerja yang terus berkembang.

Exit mobile version