Ubisoft memang tak main-main dalam mempersembahkan Assassin’s Creed kepada penggemarnya, dan berita terbaru dari Kotaku menunjukkan bahwa komitmen perusahaan terhadap franchise ini mungkin jauh lebih mendalam dari yang kita pikirkan. Ubisoft baru-baru ini memulai proses pembuatan ulang Assassin’s Creed IV: Black Flag.
Menurut laporan dari Kotaku, proses pembuatan ulang ini masih berada dalam “tahap awalnya,” sehingga detailnya masih minim, dan kita tidak akan melihatnya secara resmi dalam beberapa tahun ke depan.
Tim di Ubisoft Singapore, sebuah cabang yang telah berkontribusi dalam hampir setiap game utama Assassin’s Creed, dikatakan terlibat secara intens. Ubisoft Singapore terkenal karena karyanya dalam menciptakan pertempuran angkatan laut untuk Assassin’s Creed III dan IV, yang membuatnya menjadi pengembang utama dalam game fokus angkatan laut Ubisoft berikutnya, yaitu Skull and Bones.
Tentu saja, Skull and Bones sekarang terkenal karena sering mengalami penundaan bertahun-tahun – para penggemar Black Flag hanya dapat berharap agar laut tenang bagi proyek berikutnya dari studio ini.
Black Flag dirilis pada tahun 2013 menjelang generasi konsol baru, hadir di PS3 dan Xbox 360, serta PS4, Xbox One, dan Wii U. Game ini mengikuti kisah Edward Kenway – kakek dari tokoh protagonis Connor dalam Assassin’s Creed III – saat ia merampok Karibia dan tanpa sengaja terlibat dengan Persaudaraan Pembunuh.
Dengan menggabungkan gameplay stealth klasik seri ini dengan eksplorasi dan pertempuran angkatan laut, game ini dianggap sebagai salah satu entri terbaik dalam franchise Assassin’s Creed.
Pembuatan ulang Black Flag ini menjadi kabar yang sangat menarik bagi penggemar. Meskipun detailnya masih sedikit, antusiasme para pemain diharapkan tetap tinggi.
Mengingat peran Ubisoft Singapore yang telah berhasil menciptakan pengalaman angkatan laut yang luar biasa dalam game-game Assassin’s Creed sebelumnya, para penggemar tentu berharap mereka dapat memberikan sentuhan baru yang segar kepada Black Flag yang sudah dianggap sebagai salah satu puncak kesuksesan franchise ini.
Namun, tentu ada beberapa kekhawatiran. Terutama mengingat reputasi Skull and Bones yang kerap mengalami penundaan.
Namun, dengan kesuksesan dan kepopuleran Black Flag, semoga Ubisoft dapat belajar dari pengalaman tersebut dan memberikan game yang memenuhi harapan para penggemar.
Jelas bahwa Ubisoft tak ingin melupakan Assassin’s Creed IV: Black Flag begitu saja. Meskipun masih butuh waktu beberapa tahun sebelum kita bisa melihatnya secara resmi, adanya pembuatan ulang ini menunjukkan keseriusan Ubisoft dalam memberikan pengalaman Assassin’s Creed yang tak terlupakan.
Para penggemar dapat berharap agar Ubisoft Singapore dapat memberikan sentuhan yang luar biasa kepada game ini, dan semoga kita dapat segera berlayar di Karibia dalam versi yang lebih canggih dan menawan.