Baru-baru ini, Nvidia GeForce Now memberikan dukungan terhadap pembelian Activision Blizzard oleh Microsoft. Hal ini dilakukan setelah Competition and Markets Authority (CMA) mengumumkan bahwa mereka menolak akuisisi tersebut.
Boosteroid, layanan cloud gaming, juga mendukung Microsoft pada awalnya ketika CMA mengumumkan bahwa mereka akan menolak pembelian Activision Blizzard pada tanggal 26 April lalu.
Keduanya, baik Boosteroid maupun Nvidia GeForce Now, sudah menandatangani perjanjian kerja sama 10 tahun dengan Microsoft untuk membawa game Xbox ke platform mereka, jika pembelian Activision Blizzard berhasil dilakukan.
Nvidia GeForce Now pun memutuskan untuk membela Microsoft secara terbuka di Twitter.
Mereka mengatakan bahwa mereka akan mendapat manfaat dari akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, dengan menyatakan bahwa perjanjian kerja sama mereka dengan Xbox akan membantu mereka menawarkan library game yang lebih lengkap kepada pelanggan mereka.
Nvidia juga berpendapat bahwa hal ini juga berlaku untuk semua penyedia layanan cloud gaming yang bekerja sama dengan Xbox. Selain Boosteroid dan Nvidia GeForce Now, Microsoft juga baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ubitus dan Nware.
Di awal-awal penilaian oleh badan regulasi terhadap akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, layanan cloud gaming seolah menjadi hal yang tidak penting.
Namun, CMA kini menganggap hal ini menjadi alasan utama untuk menolak konsolidasi, dengan alasan bahwa pembelian Call of Duty maker akan memberikan terlalu banyak kekuasaan bagi Microsoft di pasar yang masih berkembang ini.
Sejauh ini, proposal konsolidasi Microsoft telah mendapatkan persetujuan di tujuh negara di seluruh dunia.
Persetujuan terbaru untuk pembelian Activision Blizzard datang dari Ukraina, hanya beberapa jam setelah CMA menolak kesepakatan tersebut.
Pembelian tersebut sebelumnya telah disetujui di Afrika Selatan, Jepang, Chili, Serbia, Brasil, dan Arab Saudi. Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, dan China masih harus memberikan keputusan mereka terhadap transaksi ini.
Meskipun regulator Beijing tidak mungkin terpengaruh oleh pendapat dari kolega mereka di seluruh dunia, diperkirakan Australia dan Selandia Baru akan mengeluarkan keputusan mereka setelah Uni Eropa memberikan keputusannya.
Pada bulan Maret lalu, Microsoft menawarkan solusi kompromi kepada Uni Eropa mengenai pembelian Activision Blizzard, sehingga beberapa pengamat industri menganggap bahwa Brussels tidak akan menentang transaksi tersebut.
Namun, perusahaan yang sama juga menawarkan solusi serupa kepada CMA, yang akhirnya menolak persetujuan mereka.
Oleh karena itu, masih harus dilihat bagaimana hasil penyelidikan Komisi Eropa atas kesepakatan ini nantinya. Tenggat waktu sementara terbaru yang dilampirkan oleh Uni Eropa untuk penyelidikan ini adalah 22 Mei mendatang.