Kabar terbaru menyebutkan bahwa seorang pejabat tinggi di Konami telah diserang oleh mantan karyawan, dengan sang tersangka kini dijerat dengan tuduhan percobaan pembunuhan.
Menurut laporan awal, tersangka menyerang bosnya sendiri pada pukul 11 pagi, dengan menggunakan alat pemadam kebakaran.
Menurut sumber berita Jepang Asahi Shimbun Digital, tersangka telah mengakui bahwa dia berniat melukai bosnya, dengan mengatakan bahwa dia “memukulnya dengan niat membunuh.”
Diduga hal ini bermula dari dugaan pelecehan di tempat kerja, dengan tersangka melaporkan bosnya atas dugaan penganiayaan pada tahun 2020.
Hingga saat artikel ini ditulis, baik tersangka maupun korban belum diungkapkan namanya.
Konami belum memberikan komentar mengenai masalah ini. Satu-satunya informasi yang dirilis tentang tersangka adalah bahwa dia berusia 41 tahun, dan telah tidak bekerja dengan bosnya sejak aduannya pada tahun 2020.
Meskipun memiliki masalah dengan bosnya, tampaknya tersangka masih bekerja di Konami pada saat serangan terjadi, meskipun di departemen yang berbeda.
Informasi mengenai serangan ini didapatkan dari sumber lokal yang diterjemahkan secara online, sehingga tidak jelas kapan serangan itu terjadi.
Laporan menyebutkan bahwa bos Konami diserang pada “pukul 11:00 pagi tanggal 11.”
Tidak jelas apakah itu berarti serangan terjadi hari ini atau sebelumnya, mengingat juga dilaporkan bahwa korban mengalami “cedera selama tujuh hari.”
Meskipun begitu, ini bisa saja terjadi karena kesalahan terjemahan, dan sebenarnya mengacu pada lama waktu yang korban diperkirakan akan habiskan di rumah sakit.
Selain itu, yang diketahui hanyalah bahwa tersangka ditangkap oleh karyawan lain menurut polisi setempat.
Dia kemudian diserahkan kepada pihak berwajib, di mana dia dijerat dengan tuduhan percobaan pembunuhan.
Kondisi terkini korban tidak diketahui, begitu pula motif tersangka untuk melakukan serangan ini, tiga tahun setelah masalah awalnya dengan bosnya.
Ini bukan kali pertama Konami menjadi pusat investigasi kriminal. Pada tahun 2020, seorang siswa sekolah menengah ditangkap karena mengancam akan meledakkan markas besar Konami. Remaja berusia 16 tahun ini diduga membuat ancaman tersebut secara terbuka di media online, setelah kehilangan koneksi dalam permainan yang sedang dimainkannya.
Menurut laporan pada saat itu, dia meninggalkan ulasan untuk permainan tersebut yang berbunyi