Kerap Dapatkan Pelecehan, Survey Tunjukan Gamer Perempuan Tidak Merasa Aman Bermain Game

Gamer Perempuan

SC: Sarah Viloid

Sebuah penelitian baru-baru ini tentang pelecehan dalam game online mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan. Mayoritas gamer perempuan, terutama yang berusia antara 18 hingga 24 tahun, mengalami pelecehan saat bermain.

Dalam penelitian ini, 75 persen responden yang lebih muda mengatakan mereka pernah dilecehkan dalam game online, sementara sekitar 50 persen perempuan dari semua kelompok usia melaporkan pengalaman pelecehan yang tidak menyenangkan.

Bukan hanya dampak emosional yang dirasakan, penelitian ini juga menyoroti konsekuensi serius dari pelecehan ini terhadap kesejahteraan perempuan.

Sekitar 25 persen responden mengaku merasa tertekan akibat pelecehan yang mereka alami, dan 27 persen khawatir bahwa pelecehan tersebut dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka di dunia nyata.

Bahkan, penelitian ini menemukan bahwa satu dari sepuluh orang bahkan mengalami keinginan untuk bunuh diri sebagai akibat dari pelecehan dalam game, menggarisbawahi dampak serius dari fanatisme dan toxic behavior dalam komunitas game terhadap kesehatan mental pemain.

Survey Menunjukan 4000 Gamer Perempuan Kerap Mendapatkan Pelecehan

Dalam penelitian yang melibatkan 4.000 wanita yang melakukan streaming atau bermain game online, seorang responden dengan tegas mengungkapkan pengalaman pelecehan yang ia alami.

Mulai dari rayuan yang berlebihan hingga ancaman dan pelecehan verbal, ia menggambarkan rentetan perilaku yang merusak dan tidak pantas.

Pengembang dan penerbit game terus berusaha memperkenalkan alat moderasi baru untuk melawan penyalahgunaan ini, meskipun solusi yang memadai masih menjadi tantangan.

Salah satu contohnya adalah langkah yang diambil oleh game seperti Overwatch, yang mulai merekam obrolan suara tim dan menerapkan moderasi yang sama ketatnya seperti obrolan teks.

Penting bagi industri game untuk menghadapi masalah pelecehan ini dengan serius dan mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua pemain.

Dengan memahami dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh pelecehan dalam game, kita dapat bekerja bersama untuk menciptakan komunitas yang lebih baik dan menghormati setiap individu yang terlibat dalam permainan.


Baca lagi artikel lain dari Kucing Oren [Orange Cat] dan Artikel lain dari penulis berbakat Gamenosida lainnya di website kami, silahkan kunjungi sosial media Gamenosida di Facebook, Twitter, dan Youtube untuk opsi mengkontak kami.

Exit mobile version