HoYoverse, pengembang game open-world RPG terkenal di dunia, Genshin Impact, menghadapi masalah besar dalam menghadapi dampak buruk kesuksesan game mereka. Ada banyak kasus di mana informasi tentang update game mereka bocor secara prematur dari beberapa pembocor di internet.
Kali ini, HoYoverse tidak main-main dan telah memanggil Twitter mengenai informasi leaker tersebut.
Dimana HoYoverse dilaporkan memaksa Twitter melalui pengadilan untuk membuka informasi mengenai data diri Leaker yang selama ini mengganggu bisnis HoYoverse. Developer sendiri sebelumnya sempat menuntun salah satu platform distribusi video asal China, Bilibili saat mereka mencari pihak yang bertanggung jawab dalam mengancam peraturan privacy mereka.
Siklus yang sama nampaknya terulang kembali, kali ini dengan pembocor di Twitter karena terlihat bahwa ketika mereka melarang beberapa pembocor, lebih banyak dari mereka terus muncul dalam jangka waktu singkat.
Mengingat seberapa suksesnya game mereka, Genshin Impact, maka lebih mudah untuk memahami mengapa hal ini terjadi.
HoYoverse memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap para pembocor game dan hal seperti ini sudah berulang kali dilakukan oleh HoYoverse. Seperti kejadian yang belum lama ini terjadi, dimana salah satu Leaker besar yaitu Ubatcha terpaksa menghadapi konsekuensi karena sering membocorkan data gamenya serta update kedepannya.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang tidak bisa terkena dampak, terlepas dari seberapa besar mereka, ketika menyangkut bocoran informasi tentang Genshin Impact.
Beberapa bulan yang lalu bahkan HoYoverse tengah mengejar 4 orang Leaker yang sudah membocorkan konten didalam gamenya.
Mengingat betapa terkenalnya game ini, membocorkan informasi ini membuka pintu ke jangkauan yang sangat luas bagi para leaker yang mencoba jadi tenar dan mencari cuan berdasarkan jumlah view yang mereka dapatkan.
Meski begitu HoYoverse masih mencoba terus menghentikan langkah para Leaker ini dengan cara menghapus eksistensi mereka.