Sudah dua tahun sejak peluncuran Alan Wake Remastered, dan akhirnya, Remedy Entertainment mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai titik balik modal untuk biaya pengembangan dan pemasaran game ini. Kabar baik ini diungkap dalam laporan keuangan kuartal ketiga Remedy Entertainment.
Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa Alan Wake Remastered akhirnya berhasil mencapai titik impas, yang berarti penjualannya telah mencapai titik di mana biaya pengembangan dan pemasaran telah terbayar, dan setiap penjualan selanjutnya akan menjadi keuntungan murni.
Dalam laporan tersebut disebutkan, “Melihat khusus pada kuartal ketiga tahun 2023, pendapatan berada pada level yang serupa dengan periode perbandingan. Biaya pengembangan agak lebih rendah daripada tahun sebelumnya, terutama karena biaya pengembangan yang lebih rendah dari Alan Wake 2 karena proyek itu mendekati peluncuran.
Royalti tumbuh dari tahun ke tahun, didorong oleh kesuksesan Alan Wake Remastered yang berhasil mencapai titik impas pada kuartal ketiga.”
Kabar baik ini tentu menjadi angin segar bagi Remedy, namun, dua tahun merupakan waktu yang cukup lama. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa Alan Wake Remastered adalah remaster dari judul lama yang pada awalnya dianggap sebagai game niche. Selain itu, mayoritas pemilik game ini masih bisa memainkan versi aslinya, baik di PC maupun Xbox, dengan PlayStation menjadi satu-satunya platform baru yang mendukung game ini.
Semoga saja sekuelnya, Alan Wake 2, dapat meraih kesuksesan yang lebih besar. Namun, mengingat eksklusivitasnya di Epic Game Store dan ketiadaan versi fisik, serta kehadiran berbagai game baru selama musim liburan, mungkin game ini akan menghadapi tantangan berat meskipun mendapat ulasan positif dari kritikus.
Namun, game buatan Remedy terkenal memiliki daya tahan yang kuat, sehingga hanya masalah waktu sebelum kita mendengar tentang kesuksesan sekuelnya. Alan Wake 2 kini tersedia untuk PC, Xbox Series, dan PlayStation 5. Meski butuh waktu, Alan Wake Remastered akhirnya mencapai titik balik modal, dan ini adalah berita baik bagi pengembangnya, Remedy Entertainment.
Dalam laporan keuangan mereka untuk kuartal ketiga, mereka mengungkapkan bahwa penjualan Alan Wake Remastered akhirnya mencapai titik impas, artinya pendapatan dari game tersebut sudah cukup untuk menutupi biaya pengembangan dan pemasarannya.
Dengan begitu, setiap penjualan selanjutnya akan menjadi keuntungan murni bagi perusahaan tersebut. Ini adalah pencapaian yang patut dicontoh oleh game yang pada awalnya dianggap sebagai produk niche.
Namun, ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas ini. Pertama-tama, Alan Wake Remastered adalah sebuah remaster dari judul lama, sehingga target audiensnya mungkin terbatas. Selain itu, sebagian besar pemilik game ini masih bisa memainkan versi aslinya di PC atau Xbox, sehingga tidak semua dari mereka mungkin merasa perlu untuk membeli versi remastered. Satu-satunya platform baru yang mendukung game ini adalah PlayStation, sehingga potensi pasar terbatas.
Meskipun demikian, pencapaian ini adalah langkah positif bagi Remedy Entertainment. Game ini, dengan dukungan dari Alan Wake 2 yang baru saja dirilis, masih memiliki potensi untuk terus menghasilkan keuntungan di masa depan.
Walaupun Alan Wake 2 menghadapi beberapa tantangan, seperti eksklusivitas di Epic Game Store dan ketiadaan versi fisik, keberhasilan game ini kemungkinan akan terwujud seiring berjalannya waktu.
Selain itu, game buatan Remedy terkenal dengan daya tarik jangka panjangnya. Mereka memiliki basis penggemar yang setia, dan kualitas cerita serta gameplay mereka seringkali menjadi daya tarik utama. Dengan demikian, kemungkinan besar kita akan segera mendengar tentang kesuksesan dari sekuel Alan Wake 2.
Jadi, meskipun butuh waktu dua tahun bagi Alan Wake Remastered untuk mencapai titik impas, ini adalah langkah awal yang positif bagi game ini dan para penggemarnya. Dan sementara kita menantikan kesuksesan Alan Wake 2, kita dapat yakin bahwa game ini masih memiliki masa depan yang cerah di dunia game.